Hibis - Pembalut herbal ( Hub : 082136933808 ) FREE ONGKIR

HIBIS Bio Sanitary Napkins
Pembalut wanita yang diproduksi dengan memakai teknologi tinggi, yaitu “Bio Teknologi” bahan baku kapas, berkualitas tinggi, dan tidak mudah tembus, mengandung berbagai jenis herbal alami di dalamnya yang mempunyai khasiat tinggi.
Hibis Bio Sanitary Napkins "PEMBALUT HERBAL" ( UNTUK ORDER SILAHKAN LANGSUNG HUB / SMS / WA/ LINE : 08970009855 ATAU BB : 73ED357D ) makasiiih... :)

Sabtu, 24 Oktober 2009

MUNAJAT.. DALAM SYAHDU

Ya Allah,

Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu,

lembar demi lembar kitab kupelajari,

untai demi untai kata para ustadz kuresapi,

tentang cinta para nabi, Tentang kasih para sahabat,

tentang mahabbah para pelindungMu Tentang kerinduan para syuhada

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme

yang mengawang di awan,

Tapi Rabbii,

Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu,

Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi,

dan menegakkan jiwaku kembali,

Menatap, memohon, dan menghibaMu:

Allahu rahiim, Ilaahi rabii, perkenankanlah aku mencintaiMu, Semampuku

Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii Perkenankanlah aku mencintaiMu Sebisaku

Dengan segala kelemahanku

Ilahii,

Aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran menanggung derita

umpama Nabi Ayyub Alaihissalam,

Musa Alaihissalam, Isa Alaihissalam, hingga Al Musthofa Sholallahu'alaihi wassalam,

Karena itu izinkan aku mencintaiMu

Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu

Atas derita batin dan jasadku

Atas sakit dan ketakutanku

Rabii,

aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya

dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga

atau,

layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.

atau, Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu.

Izinkan aku mencintaiMu, melelui seratus-dua ratus perak yang terulur

pada tangan tangan kecil di perempatan jalan,

pada wanita wanita tua yang menadahkan tangan dipojok-pojok jembatan.

pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handaitaulan,

Ilaahii,

aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat NabiMu,

hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya,

karena itu Ya Allah,

perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,

meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia,

Robii, aku tak dapat beribadah ala para sufidan rahib,

yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.

maka,

izinkanlah aku untuk mencintaiMu dalam satu-dua rekaat lailku,

dalam satu dua sunnah nafilahMu

dalam desah napas kepasrahan tidurku

Yaa, Maha rahmaan,

aku tak sanggup mencintaiMu bagai al hafidz dan hafidzah,

yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.

perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku

lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

ya Rahiim,

aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,

yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu

seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadNya bagiMu.

maka perkenankanlah aku mencintaiMu,

dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.

Maka,

izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru,

Allahu Kariim,

aku tak sanggup mencintaimu di atas segalanya,

bagai Ibrahim yang rela tinggalkanlah putra dan zaujahnya,

dan patuh mengorbankan pemuda bijimatanya.

Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.

Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku,

dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allahu Rahmaanurrahim. Ilaahi Rabbii,

perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.

...........Agar,

cinta itu mengalun dalam jiwa.

Tidak ada komentar: