Inilah aku…
Cantik…
Aku tidak secantik seperti yang mereka bayangkan…
Pintar…
Aku tidak sepintar maupun pandai seperti yang mereka sangka…
Dewasa…
kadang aku masih merasa seperti anak kecil yang belum mengerti apa-apa…
Terkadang emosi pun belum bisa terkontrol…
Agama…
kadang aku juga belum mengerti banyak tentang urusan agama…
Ilmu yang ku dapat sangatlah kurang….karena ilmu tak kan habis untuk kita gali…
Tapi aku sangat bersyukur...
Aku bersyukur… dengan apa adanya aku…
Aku bersyukur… atas segala nikmat yang Allah berikan kepadaku…
Inilah aku…
Dengan ketidak sempurnaanku… karena kesempurnaan hanya milik Allah semata…
Teruntuk seseorang yang entah siapa yang akan menjadi jodohku kelak…
Maafkan aku… ketika aku tidak bisa menjadi sesosok yang engkau inginkan…
Ataupun mungkin aku tidak sesempurna seperti yang engkau bayangkan…
Terimalah aku apa adanya… karena aku hanya ingin mencintai orang yang mencintaiku apa adanya… dengan semua ketidak sempurnaanku…
“Ya Allah… pertemukanlah aku dengan sesosok yang sholeh..yang bisa membimbing, memimpin, dan selalu menasehatiku pada agamaMU… yang bisa memberi kebahagiaan kepada keluargaku… karena ketampanan tidak akan berarti apa-apa jika itu tidak bisa membimbingku pada agamaMU…”
Hibis - Pembalut herbal ( Hub : 082136933808 ) FREE ONGKIR
HIBIS Bio Sanitary Napkins
Pembalut wanita yang diproduksi dengan memakai teknologi tinggi, yaitu “Bio Teknologi” bahan baku kapas, berkualitas tinggi, dan tidak mudah tembus, mengandung berbagai jenis herbal alami di dalamnya yang mempunyai khasiat tinggi. Hibis Bio Sanitary Napkins "PEMBALUT HERBAL" ( UNTUK ORDER SILAHKAN LANGSUNG HUB / SMS / WA/ LINE : 08970009855 ATAU BB : 73ED357D ) makasiiih... :)
Pembalut wanita yang diproduksi dengan memakai teknologi tinggi, yaitu “Bio Teknologi” bahan baku kapas, berkualitas tinggi, dan tidak mudah tembus, mengandung berbagai jenis herbal alami di dalamnya yang mempunyai khasiat tinggi. Hibis Bio Sanitary Napkins "PEMBALUT HERBAL" ( UNTUK ORDER SILAHKAN LANGSUNG HUB / SMS / WA/ LINE : 08970009855 ATAU BB : 73ED357D ) makasiiih... :)
Minggu, 25 Oktober 2009
Sabtu, 24 Oktober 2009
JIKA DIA
Di setiap sholat malamku,
Di setiap ibadah dan sujudku
Disetiap langkahku
Selalu berdoa memohon dimudahkan jalan untuk menuju penyempurnaan ibadah yang tertinggi
Ya Rabbku...
Bila dia memang tercipta untukku maka pertemukan
Jika dia yang terbaik untuk kehidupan dunia akhiratku permudahkanlah
Jika dia pemimpin masa depanku yang akan membawa ke dalam surgaMu
maka angkatlah dia
Jika dia pendukung da’wah dan partner yang baik dalam da’wah islamku
maka sandingkanlah.
Jika dia yang terbaik untukku
Jika dia yang tertulis di Lauhul Mahfuz
Jika dia jodohku
Jika dia belahan jiwaku
Maka aku mohon dengan sangat ya Allah mudahkan jalannya
Persatukan kami dalam ikatan yang suci
Ikatan mitsaqon ghalizha
Hanya pada-Mu ya Rabb yang Maha Bijaksana hamba meminta
Di setiap ibadah dan sujudku
Disetiap langkahku
Selalu berdoa memohon dimudahkan jalan untuk menuju penyempurnaan ibadah yang tertinggi
Ya Rabbku...
Bila dia memang tercipta untukku maka pertemukan
Jika dia yang terbaik untuk kehidupan dunia akhiratku permudahkanlah
Jika dia pemimpin masa depanku yang akan membawa ke dalam surgaMu
maka angkatlah dia
Jika dia pendukung da’wah dan partner yang baik dalam da’wah islamku
maka sandingkanlah.
Jika dia yang terbaik untukku
Jika dia yang tertulis di Lauhul Mahfuz
Jika dia jodohku
Jika dia belahan jiwaku
Maka aku mohon dengan sangat ya Allah mudahkan jalannya
Persatukan kami dalam ikatan yang suci
Ikatan mitsaqon ghalizha
Hanya pada-Mu ya Rabb yang Maha Bijaksana hamba meminta
MUNAJAT.. DALAM SYAHDU
Ya Allah,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu,
lembar demi lembar kitab kupelajari,
untai demi untai kata para ustadz kuresapi,
tentang cinta para nabi, Tentang kasih para sahabat,
tentang mahabbah para pelindungMu Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme
yang mengawang di awan,
Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu,
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi,
dan menegakkan jiwaku kembali,
Menatap, memohon, dan menghibaMu:
Allahu rahiim, Ilaahi rabii, perkenankanlah aku mencintaiMu, Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii Perkenankanlah aku mencintaiMu Sebisaku
Dengan segala kelemahanku
Ilahii,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran menanggung derita
umpama Nabi Ayyub Alaihissalam,
Musa Alaihissalam, Isa Alaihissalam, hingga Al Musthofa Sholallahu'alaihi wassalam,
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabii,
aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya
dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga
atau,
layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
atau, Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu.
Izinkan aku mencintaiMu, melelui seratus-dua ratus perak yang terulur
pada tangan tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita wanita tua yang menadahkan tangan dipojok-pojok jembatan.
pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handaitaulan,
Ilaahii,
aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat NabiMu,
hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya,
karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia,
Robii, aku tak dapat beribadah ala para sufidan rahib,
yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.
maka,
izinkanlah aku untuk mencintaiMu dalam satu-dua rekaat lailku,
dalam satu dua sunnah nafilahMu
dalam desah napas kepasrahan tidurku
Yaa, Maha rahmaan,
aku tak sanggup mencintaiMu bagai al hafidz dan hafidzah,
yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.
perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku
lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
ya Rahiim,
aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu
seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadNya bagiMu.
maka perkenankanlah aku mencintaiMu,
dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka,
izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru,
Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintaimu di atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela tinggalkanlah putra dan zaujahnya,
dan patuh mengorbankan pemuda bijimatanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allahu Rahmaanurrahim. Ilaahi Rabbii,
perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
...........Agar,
cinta itu mengalun dalam jiwa.
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu,
lembar demi lembar kitab kupelajari,
untai demi untai kata para ustadz kuresapi,
tentang cinta para nabi, Tentang kasih para sahabat,
tentang mahabbah para pelindungMu Tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme
yang mengawang di awan,
Tapi Rabbii,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu,
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi,
dan menegakkan jiwaku kembali,
Menatap, memohon, dan menghibaMu:
Allahu rahiim, Ilaahi rabii, perkenankanlah aku mencintaiMu, Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii Perkenankanlah aku mencintaiMu Sebisaku
Dengan segala kelemahanku
Ilahii,
Aku tak sanggup mencintaiMu dengan kesabaran menanggung derita
umpama Nabi Ayyub Alaihissalam,
Musa Alaihissalam, Isa Alaihissalam, hingga Al Musthofa Sholallahu'alaihi wassalam,
Karena itu izinkan aku mencintaiMu
Melalui keluh kesah pengaduanku padaMu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku
Rabii,
aku tak sanggup mencintaiMu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya
dan hanya meninggalkan Engkau dan RasulMu bagi diri dan keluarga
atau,
layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad.
atau, Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMu.
Izinkan aku mencintaiMu, melelui seratus-dua ratus perak yang terulur
pada tangan tangan kecil di perempatan jalan,
pada wanita wanita tua yang menadahkan tangan dipojok-pojok jembatan.
pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handaitaulan,
Ilaahii,
aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat NabiMu,
hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya,
karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam sholat yang coba kudirikan terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia,
Robii, aku tak dapat beribadah ala para sufidan rahib,
yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta denganMu.
maka,
izinkanlah aku untuk mencintaiMu dalam satu-dua rekaat lailku,
dalam satu dua sunnah nafilahMu
dalam desah napas kepasrahan tidurku
Yaa, Maha rahmaan,
aku tak sanggup mencintaiMu bagai al hafidz dan hafidzah,
yang menuntaskan kalamMu dalam satu putaran malam.
perkenankanlah aku mencintaiMu, melalui selembar dua lembar tilawah harianku
lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.
ya Rahiim,
aku tak sanggup mencintaiMu semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya DienMu
seandai para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihadNya bagiMu.
maka perkenankanlah aku mencintaiMu,
dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu.
Maka,
izinkanlah aku mencintaiMu dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru,
Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintaimu di atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela tinggalkanlah putra dan zaujahnya,
dan patuh mengorbankan pemuda bijimatanya.
Maka izinkanlah aku mencintaiMu di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintaiMu dengan mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.
Allahu Rahmaanurrahim. Ilaahi Rabbii,
perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku.
...........Agar,
cinta itu mengalun dalam jiwa.
Langganan:
Postingan (Atom)