Hibis - Pembalut herbal ( Hub : 082136933808 ) FREE ONGKIR

HIBIS Bio Sanitary Napkins
Pembalut wanita yang diproduksi dengan memakai teknologi tinggi, yaitu “Bio Teknologi” bahan baku kapas, berkualitas tinggi, dan tidak mudah tembus, mengandung berbagai jenis herbal alami di dalamnya yang mempunyai khasiat tinggi.
Hibis Bio Sanitary Napkins "PEMBALUT HERBAL" ( UNTUK ORDER SILAHKAN LANGSUNG HUB / SMS / WA/ LINE : 08970009855 ATAU BB : 73ED357D ) makasiiih... :)

Selasa, 28 Desember 2010

Kamis, 16 Desember 2010

Muslimah : Mahkotamu adalah Malu

Bismillahirrahmanirrahim..

Di eraglobalisasi saat ini,sepertinya malu sudah hilang di telan keadaan jaman. Aurat seakan tak lagi jadi penghalang,berduaan dengan yang bukan mahrom seperti menjadi faktor kebiasaan,zina menjadi ajang adu hebat kalo tak berzina gak gaul lah atau gak keren lah.

“Rasa malu itu hanya mendatangkan kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tentu dari hadits di atas Rasulullah telah gamblang menjelaskan,namun sayang mahkota dari rasa malu telah hilang dari para wanita yang seharusnya menjadi perhiasan dunia yang terindah.

Jejak kegilaan jaman dengan para syetan yang membisikan kamu untuk bermaksiat tanpa kamu sadari atau malah kamu sadar akan perbuatan mereka,namun rasa apatis atau rasa cuek karna ingin di bilang gaul,seksi atau keren telah merusak keimananmu.

“Iman itu terdiri dari 70 sekian atau 60 sekian cabang. Cabang iman yang paling utama adalah ucapan la ilaha illalloh. Sedangkan cabang iman yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari tempat berlalu lalang. Rasa malu adalah bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hanya karna buta akan pujian,buta sanjungan,kamu lepas pakaian imanmu dan berganti dengan pakaian seksi. Atau kamu kira kamu telah ikut trend atas nama agama ini,dengan kerudung ketat,baju ketat celana ketat atau bahakan rasa malu mu pun ikut ketat. Jadi merasa senang dengan serba ketatmu yang bebas di pandang orang lain dengan penuh nafsu. Berbanggalah karna mereka melihatmu dengan nafsu.

‘Aisyah Radhiyyallahu ‘Anha pernah didatangi wanita-wanita dari Bani Tamim dengan pakaian tipis, kemudian beliau berkata, “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”

Masyaallah..begitu tipiskah keimanan ini sampai malu pun ikut menipis. Tak sadarkah kamu bahwa mahkotamu yang paling mulia adalah Rasa malumu. Tak sadarkah dirimu bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedang memuliakan dirimu dengan adanya Jilbab,dengan melarangmu untuk mendekati zina seprti khalwat ataupun zina itu sendiri,ini semua demi memuliakan diri mu sendiri bukan hanya sekedar perintah Allah.

Peliharalah rasa malu itu pada diri mu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan kita sebagai wanita yang mulia dan dimuliakan. Sungguh, rasa malu itu lebih berharga jika kau bandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata, namun untuk mendapatkan (mahkota emas permata itu), kau harus menelanjangi dirimu di depan umum.

Wallahu’alam bi Shawwab.

Situs BMB >> www.pelangimentari.com

SEDEKAH TIAP RUAS TULANG

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda,

“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang makruf adalah sedekah, mencegah yang munkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.” (HR Muslim).

Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi Wasallam mengingatkan segenap umatnya agar senantiasa bergerak dinamis dalam beramal saleh, berlomba-lomba dalam kebaikan, serta mempersembahkan pengabdian terbaik dari jiwa raganya untuk berbagai aktivitas di jalan Allah . Bahkan, digambarkan agar setiap muslim untuk mensyukuri seluruh 360 ruas tulang yang Allah berikan ke dalam tubuh manusia. Caranya, adalah dengan bersedekah untuk setiap ruas tulang yang kita miliki.

Pertama, dengan memperbanyak frekwensi ucapan kalimat thayyibah setiap pagi hari. Seperti ucapan ‘subhanallah’ (Maha Suci Allah), ‘Alhamdulillah’ (Segala Puji bagi Allah), ‘Lailaha illallah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan ‘Allah Akbar’ (Allah Maha Besar).

Kedua, senantiasa memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk (amar makruf nahi munkar). Allah berfirman; “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104).

Ketiga, menegakkan shalat Dluha dua rakaat di pagi hari. Sebab, banyak kemuliaan dan manfaat dari shalat Dluha. Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam bersabda; “Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat Dluha dengan langgeng (lapang), maka akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).

Bersedekah untuk setiap ruas tulang badan merupakan ungkapan rasa syukur atau terima kasih kepada Allah atas segala karunia, baik berupa kesehatan, rezeki, kesempatan, maupun kesempurnaan tubuh. Maka, alangkah kufurnya bagi setiap orang, bila mereka tak pernah mau bersedekah dengan diri mereka atas nikmat sehat yang diberikan Allah pada setiap ruas tulangnya.

Jika seseorang pandai berterima kasih (dan bersyukur) kepada Allah, maka Sang Pencipta pun akan membalasnya dengan kebaikan yang lebih banyak lagi. “Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7).

Apalagi, pada hari pembalasan (kiamat) nanti, seluruh anggota badan seperti tangan dan kaki, yang dihubungkan dengan ruas-ruas tulang, akan menjadi saksi atas apa-apa yang dikatakan dan diperbuat selama hidup di dunia. “Dan pada hari ini Kami tutup mulut-mulut mereka; lalu berkatalah kepada Kami tangan mereka, dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. (QS Yasin [36]: 65). Wa Allahu A’lam.

Wallahi Taufiq Wal Hidayah ..Semoga Bermanfaat !!!


Salah dan hilaf andai ada kata yg kurang berkenan mohn ma'afkanAna andhika Al=banjari insaniah Fakir hamba Allah yg tiada daya dan upaya,yg benar itu datangnya daripada Allah SWTdan yg salah itu datangnya daripada kelemahan diri ana pula..


Salam Ukhuwah Fillah Abadan abadaa.

http://www.facebook.com/note.php?note_id=182580008423411&id=109415579086250

"Rengkuhlah Hatiku."

Terlepas semua apa yang kuinginkan

Terhempas sudah tak mungkin lagi kudapatkan

Terbang jauh bersama impian dan angan-angan

melayang berkabut di balik awan.



Terlenaku dalam beban perasaan

terbesit di hati kan buat suatu keputusan

meraih hasrat di hati tuk tentukan pilihan

namun kutakut diri yang menjadi persendahan



Ego akan keadilan yang jadi keutamaan

maknai arti hidup dan tepiskan perasaan

merajut makna cinta di atas pilihan

hampiri diri tuk selami kedukaan


Terfikir arti keindahan bila hanya dalam lukisan

terhempas, terkulai lemas dalam ketidak pastian

tergolek tak berdaya tanpa ada pegangan,

terdampar tanpa arahan dan larut tanpa pijakan



Yaa Rabb, perih mengiris jiwa dalam jerit rintihan

bersujudku bermunajat dalam kegalauan

tiak ada lagi kata yang dapat hamba ucapkan

hanya mampu menengadahkan kedua jemari tangan


Yaa Rabb, tangisan hamba berliput sesalan

bermohon dengan secercah harapan

rengkuhlah hati hamba yang lemah tak bertautkan

tuk menggapai asa, harapan dan pertaubatan.

"Barang siapa mendengar seseorang melakukan suatu perbuatan munkar, namun kita tidak berusaha mencegahnya, maka dihari kiamat kelak kita akan datang dalam keadaan tuli, dan terpotong kedua telinga kita."
(Sayyidina Anas bin Malik).

"Yang aku senangi di dalam kehidupan dunia ada 3 perkara;.
1.Melayani tamu.
2.Berpuasa pada waktu cuaca panas.
3.Mengangkat pedang terhadap musuh-musuh Allah SWT dan Rasul-Nya.

...(Sayyidina Ali bin Abi Thalib)....


Dari Abi Sa'id Al-Khudlari-radliallahu 'anhu- dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

" Barangsiapa diantara kamu yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lidahnya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itulah (dengan hati) selemah-lemah iman " (HR.Muslim).

Allahu Akbar!



Hyperlink ke Facebook

Tersenyumlah, Hati yang Remuk..

Teruntuk insan yang hatinya sedang diremukkan
Sapu air matamu yang mengalir deras
Redam bara emosi yang bergejolak memanas
Engkau tercipta bukan untuk menangisi zaman.

Ataupun menyesali duka lara
Usah tenggelam dalam kubangan nestapa
Jika cintamu mengalami kegagalan
Jika ta’arufmu kandas di jalan.

Tersenyumlah...
Awan hitam selalu menyimpan pelangi
Begitupun Sang Penggenggam nyawa
Dia selalu punya rahasia dan bijaksana
untuk membuat dewasa makhluk-Nya.

Cinta suci sedang menunggumu
Tetapi engkau harus sabar menantikan
Cinta itu akan menjemputmu
Di masa yang telah Dia rencanakan.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Jangan berikan celah pada syaitan
yang membuat semangatmu terlemahkan
Perihnya duka bukanlah isyarat runtuhnya langit
Ataupun robeknya kulit bumi.

Allah menempa pribadi tangguhmu
Dalam butiran air matamu
Dalam jeritan derita batinmu
Dalam rintihan sesaknya nafasmu.

Teruntuk yang hatinya sedang diremukkan
Pasang surut laut adalah kepastian
Tawa dan tangis adalah kewajaran
Takdir-Nya menjadikan makhluk berpasangan.

Sebuah ketetapan Sang Penguasa
Jika engkau tak dapatkan pasangan di dunia
Bukan berarti Allah memberimu petaka
Tapi Dia sedang menyiapkan makhluk terindah
Yang menantimu di Jannah
Yang kan menemani jiwamu yang resah

Tersenyumlah...
Dalam kesabaran munajad panjangmu
Meski  tajamnya duri mencabik-cabik lukamu
Meski remuk redam menyerang hatimu.


http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2010/03/13/3844/tersenyumlahhati-yang-remuk/

"Umi,Aku ingin menuyusul Abi"

Bismillah hiRohman nirRohim


Kenapa ya,banyak Orang Tua yang ketika ada acara jalan-jalan Ia mengajak Anak2nya untuk pergi berlibur bersama...yahh,memang seharusnya sihh..hehehee

Direktur,"Acara minggu depan kita adakan di Villa Cipanas,tolong ajak keluarga kalian untuk liburan bersama..."
serentak mereka menjawab,"siaaaaaaaapp Bos"

"cihuyyyyy,kita jalan2 bro..." tanya seorang teman kepada teman lainnya
"yoi broo,liburan yang menyenangkan pastinya"



begitulah kira-kira gambaran orang2 masa kini,mungkin termasuk kita semua....:)

tapi,bandingkan dengan orang tua Zaman sekarang -semoga Alloh melindungi Kita sebagai bapak dan calon bapak- model seperti ini.
Fenomena yang sangat menarik dan fakta yang sangat jarang di telitik...
Ketika panggilan Alloh menggema dimana2,Ada sebahagian orang tua yang Sholat ke Masjid hanya seorang diri,disisi lain,anaknya malah asyik bermain2 dengan sahabatnya...
mungkin ini masih lebih baik,tetapi ada juga orang tua yang sudah tidak sholat,anaknya lebih2...
sang anakpun berkata,"bapak saya aja kaga sholat,malah lagi ngerokok nohh" sambil cengengesan sang anak menjawab..
hmmmmmm,,Buah jatuh tak jauh dari pohonnya,,peribahasa yang sangat baik...gooooooddd:)

ada lagi yang lebih aneh,Sang ayah rajin main judi,main gaple,togel dan lain2 yang Alloh haraomkan,ternyata Sang Anak malah ahli Masjid,yang adzan dia, iqomatpun dia,dan ia berdiri di shaf terdepan,,SubhanAlloh,,pemuda ahli Masjid..
namun akhirnya, Alloh mendengar Doa sang Anak yang sholeh ini,,ternyata Alloh memberi Hidayah kepada Sang Ayah.....

Tapi mengapa ya,kalau kita jalan2,baik itu ke pantai,kebun binatang,liburan yang sifatnya menyenangkan sudah bisa DIPASTIKAN,Orang Tua pasti mengajak Anak2nya,,,,

Tapi mengapa,ketika Alloh yang menyeru,sang anak malah disuruh shoLat dirumah????
ada apa Ayah????apa aku salah sholat di rumah-Nya???

Duhai Ayah,apakah engkau tahu,apa yang anakmu lakukan ketika mereka di rumah???
boleh jadi,,mereka malah anteng  menonton tayangan yang tidak baik,lagu2 jahil,berantem,orang yang sedang pacaran,sedang berpelukan dan lain sebagainya..Astaghfirulloh,anak kecil itu sangat sensitif,respect sekali denga hal2 yang baru dan bahaya secara psikologis....

Duhai Ayah,Aku ingin mendengar ^Surat Cinta^ dari Robb kita,aku ingin mendengarnya????


Wahai Sahabat2qu sekalian,,INGAT!!
Kalau anak2 kita di Masjid,sekalipun mereka berisik,Anda Tahu?? yang mereka dengar itu Suara Al-Qur'an,ALLOHU AKBAR,SAMI' ALLOHU HULIMAN HAMIDAH,KALIMAT SALAM,,gerakan2 yang sangat baik,rukuk,sujud dll....biasakan,kasih jeda,jangan sampai mereka berdekatan,untuk meminimalkan agar mereka tidak bercanda....


KISAH GAZA!!!

Ketika Tentara2 Monyet menyerang dengan serangan yang membati buta,pas tengah malam tiba...
banyak yang Syahid seketika....
namun Alloh berkehendak lain kepada Salah satu keluarga ini.seorang Anak berusia 5 tahun berdialog dengan Ibunya...

"Umi,Abi kemana??"
"Abi sedang ke Masjid sayang,tadi ba'da Tahajjud"
"kok Abi tidak mengajak aku Tahajjud,lalu ke Masjid??"
"iyaaa,tadi tumbenan kamu itu pulas sekali sayang,tadi Umi dan Abi sudah membangunkan mu,tapi kamu tidak sadarkan diri..."
"Astaghfirulloh,Ampuni Hamba ya Alloh,hamba telat berIbadah kepada-Mu" rengeknya kepada Robbnya

terlihat ia menangis tersedu2,dipeluk oleh sang Bunda tercinta...
"Sudah anak sholeh,Alloh akan mengampunimu,Insya Alloh" senyum Uminya memberi semangat...


terdengar Suara Takbir dari Luar sana...
"ALLLOOOOOOOOOOOHHHU AKBARRRRR"
tsiuuuuuu,,,daaarrrrrrrrr,,,
"Laaa ilaaaa haillAlloh Muhammad Rosululloh"
seketika banyak orang yang mengucap Tahlil,,,,...Syahid lah mereka

"Umi,ada apa itu???"
"sayang,banyak2 dzikir kepada Alloh,,semoga Alloh melindungi Abi atau ^menghidupkannya^(q.s 3:169)" kata Umi menjawab....

ternyata tentara2 Laknat ini mendekat didaerah Gaza selatan,dekat rumah mereka,hanya sekitar seribu kaki jarak pesawat tempur 15R43L tepat berada diatas rumah mereka.....

banyak darah2 yang bercucuran,sekaligus wangi2 kasturi berhamburan,,tanda sebahagian mereka telah Syahid...

"Umi,Abi mengapa belum balik??apakah dia baik2 saja??"
"Kondisi apapun Insya Alloh baik untuknya"
"apa maksudnya ya Umi??"
"Mungkin Abi telah Bahagia disisi-Nya"
"tadi,sebelum Abi berangkat ke Masjid,Abi menciummu Lamaaaaa sekali,memelukmu,menggendongmu sayang...
Umi hanya bisa terharu melihat Abi,lalu Abi pun berkata kepada Umi"

"Duhai Sayangku,,kalau benar berita tadi malam,bahwa tentara monyet itu akan datang kewilayah kita,maka Aku berharap Alloh mewujudkan cita2ku... kalau engkau ingin menyusulku,maka ajak anak kita untuk berlari membawa batu,atau siapkan ketapel,aku akan menunggumu di Surga-Nya"
"setelah itu Abipun mencium dan memeluk Umi dengan erat sekali,,,"
"Umi,kalau begitu aku ingin menyusulnya?apa Umi mau ikut???
"jelas sayang,,kita akan bertemu dan bahagia selamanya di Surga"
"maksud Umi???"

"Ayooo,,sayang kita keluar rumah,bawa ketapelmu"
"Ayooo Umi,,,"

dengan wajah ceria mereka......

seketika mereka berhenti mendadak,,,

"Umi-Umi,lihat itu Abi,,,"
"Abi sedang diapakan ya Umi??"
"Allohu Akbar" teriak Uminya


Tak lama kemudian,jatuhlah Abi dari sergapan tentara musuh...

"Abiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" serentak mereka teriak bersama
"Ya Umi dan Tentara Alloh kecilku,,jangan kalian bersedih,lihatlah darah Abi ini,ini akan menjadi saksi perjuangan Abi kelak di Hadapan Alloh nanti,,,,Demi Alloh,Abi tak merasakan sakit sama sekali...Justru Abi sekarang melihat Gambaran Surga yang begitu Indahnya....Anakku,lepaslah Batu dari ketapelmu itu....Umi,timpuklah mereka dengan Batu2 kerikil....

Lalu,anak yang masih polos ini langsung berdiri,,,
"Bismillah,Allohu Akbar" teriak mereka bersama2,mereka lepaskan ketapel dan batu2 kerikil bersama2 menuju tentara yahudi...
dengan izin Alloh,mereka berhasil mengenai Otak belakang tentara yang tak memakai helm baja itu dan sebagian yang lainnya....

tentara2 monyet itu terlihat sakit bukan main,,padahal hanya batu kecil yang dilepaskan Sang Mujahid Mini dan Uminya....


Namun,tak lama kemudian,,mereka membalas dengan sadisnya,mereka memberondong tiga orang itu dengan bertubi2...

senjata makarew yang mereka miliki,mereka arahkan kekeluarga mujahid itu.....

Tsiuuuuuu,,dummmm

"Allohu Akbar,,Laa ilaaaa haaillAlloh Muhammadar Rosululloh"

Akhirnya,merekapun menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan Senyuman terbaik untuk Robb mereka,Alloh 'azza wa jaLLa...Wewangian kasturi dari tubuh merekapun menyeruak...darah mereka terus mengalir...






Duhai yang telah menjadi Ayah dan akan menjadi Ayah,,didiklah anak2mu menjadi anak2 yang membanggakan Islam,yang selalu diajak ke Masjid,menjadi pejuang2 yang tangguh,yang cerdas,tangkas dan berkualitas,,,Insya Alloh...Amiiiiiiiinnnnn


Kami adalah Mata pena yang nyata,
yang siap menuliskan apa adanya

kami pisau belati yang selalu tajam
yang siap dihempaskan dan menghujam

kami adalah butir-butir peluru
yang siap dilepaskan dan melaju




Isy kariiiman A'umut Syahidan








"ABI"
6112010 11:06p.m
:)


Detik2 ke Syahidan anak muda ini,,,
ia ditembak mati oLeh Tentara2 Monyet Laknatulloh,,,,
Duhai Saudaraqu,keMatianmu akan menumbuhkan Seribu Mujahid Muda baru,,
Para Bidadari tengah menunggumu daLam Surga-Nya..
engkau kan bahagia seLamanya...
q.s 3:169,,,2:154!!!!!

Kamis, 18 November 2010

Minggu, 14 November 2010

- SEUNTAI KALUNG FATIMAH -

* copas : http://www.facebook.com/note.php?note_id=160654730639133&id=100000002910792



Bismillaahirrohmanirrohiim..



Seperti biasanya siang itu matahari memanggang kota Makkah dengan amat terik.



Hari itu, Rasulullah baru saja berjama’ah sholat Dhuhur bersama para sahabat.

Sesaat mereka selesai membaca dzikir, tiba-tiba seorang laki-laki menyeruak dari shaf paling belakang.



Dengan merunduk-runduk ia melangkahi beberapa sof, langsung duduk dibelakang Rasulullah.



Bau anyir peluh di tubuhnya menyebar..



Tubuh lelaki tua itu, kurus, ceking dan kumuh penuh debu.



Kumis dan jambangnya lebar, rambutnya gondrong tak terurus.



Dengan terbata-bata, lelaki tua itu memohon kepada Rasulullah,



“Asssalamu’alaikum.. Yaa Rasulullah…. Sudah beberapa hari ini saya kelaparan, Tubuhku hampir telanjang karena hanya kain selembar dan compang-camping ini yang kupakai.



Saya datang dari pedusunan, nun jauh di puncak bukit sana.



Saya lapar dan capek..



Karena itu maaf ya Rasulullah, saya tak bisa ikut serta sholat berjama’ah karena tidak mampu menutup aurat.



Adakah sesuap gandum yang bisa mengganjal perut dan selembar kain penutup aurat ?.”



Sebenarnya Rasulullah sangat iba melihat keadaan orang itu.



Wajahnya pucat, bibirnya membiru dan tangannya gemetar memegang tongkatnya.



Tetapi apa mau di kata, beliau tidak sedang tidak punya apa-apa yang bisa diberikan kepadanya.



“Siapakah engkau, wahai saudaraku ?” Tanya Rasulullah dengan lembut sambil menjabat tangannya, sementara telapak kirinya menepuk pundak musafir yang kelaparan itu.



“Nama tidaklah penting, ya Rasulullah.



Tetapi saya adalah sorang Arabi, orang dusun yang sangat miskin.



Saya sangat merindukan bisa bertemu dengan Engkau, wahai kekasih ALLAH..



Apalagi jika Engkau bersedia mengenyangkan perut saya dan membantu menutup autrat saya hingga saya bisa kembali sholat,” jawab lelaki tua itu terbata…



Tubuhnya gemetar..



Rasulullaah sangat terharu.



Lalu sabdanya. “ Sayang sekali, wahai saudaraku.., saya sendiri saat ini juga tidak punya apa-apa seperti hal nya engkau. Tetapi orang yang menunjukkan kebaikan, sesungguhnya sama saja pahalanya dengan orang yang berbuat kebaikan..



Karena itu saya sarankan agar saudaraku datang kepada orang yang di cintai ALLAH dan Rasul NYA, yang lebih mementingkan ALLAH ketimbang dirinya sendiri.



Rumahnya sangat dekat dengan rumahku, (yang dimaksud ialah Fatimah az-Zuhra, putrid Rasulullah), mungkin ada sesuatu yang bisa diberikan kepadanya sebagai sedekah.”



Dengan diantar oleh Bilal bin Robbah, bekas budak belian berkulit hitam, berangkatlah musafir tua itu kerumah Fatimah.



Siang itu, kebetulan Fatimah ada dirumah, yang seperti hak nya rumah Rasulullaah, sangat sederhana.



Dengan sangat santun, lelaki itu berkata, “Assalamu’alaikum, wahai putri Rasulullah,”



Suaranya serak parau, tubuhnya gemetar, hampir saja jatuh terkulai.



“Wa’alaikumussalam, Siapakah kakek ?,



Adakah sesuatu yang dapat saya Bantu ?”



Dengan penuh harap, sementara kedua bola matanya berkaca-kaca,



Badui Arab itu menceritakan keadaan dirinya, sama seperti yang baru saja ia ceritakan kepada Rasulullah..



Persis, tak kurang tak lebih.



Mendengar cerita mengharukan itu, Fatimah bingung…



Ia tak berdaya, Ia tidak memiliki barang yang cukup berharga untuk di sedekahkan.



Padahal selaku keluarga Rasulullah ia telah terbiasa menjalani hidup amat sederhana, jauh di bawah taraf kehidupan rakyat jelata.



Tetapi hatinya tak tega membiarkan lelaki tua dan miskin itu tetap kelaparan sementara tubuhnya hampir-hampir tak tertutup.



Setelah mencari-cari sesuatu disekeliling rumahnya yang sempit itu, akhirnya Fatimah memberikan satu-satunya alas tidur miliknya yang biasa di pakai sebagai alas tidur Hasan dan Husain.



Dengan ikhlas, ia pun menyerahkan kepada sang tamu, musafir tadi.



Tentu saja si Badui Arabi itu terheran-heran.



Ia butuh makanan karena berhari-hari perutnya keroncongan.



Ia pun juga hampir telanjang karena sudah lama pakaiannya hanya selembar kain kumal yang sudah compang-camping.



“Maaf Wahai putri Rasulullaah yang di cintai ALLAH.



Saya kemari karena lapar dan mengharapkan selembar kain penutup aurat.



Tapi yang engkau berikan hanya ini.. Apa yang bisa saya perbuat dengan selembar kulit kambing ini ?” kata kakek itu dengan memelas.



Fatimah pun malu bukan main…



Ia bertambah bingung..



Ia kembali masuk kedalam rumahnya,



Matanya mencari-cari lagi sesuatu yang barangkali dapat ia sumbangkan kepada fakir miskin itu,



Tetapi sungguh, tak ada satu pun barang atau makanan yang layak untuk diberikan.



Ia bertanya-tanya.., mengapa ayahku mengirimkan orang ini kepadaku ??

Padahal ayah tahu aku tidak lebih kaya daripada beliau.



Sesudah merenung sejenak barulah ia teringat akan seuntai barang pemberian Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib, bibinya.



Barang itu amat indah, namun ia merasa kurang pantas memakainya karena ia dikenal sebagai pemimpin umat.



Barang itu adalah sebuah kalung emas.





Buru-buru diambilnya benda itu dari dalam kotak simpanannya, lalu dengan rasa ikhlas kalung kesayangan itu Ia berikan kepada si Badui Arabi.



Dengan senyum ramah, Fatimah pun menyerahkannya.





“Ambillah kalung ini, kakek.. Inilah satu-satunya benda berharga yang sempat saya miliki dan layak saya berikan pada kakek.



Ambillah, saya mengikhlaskannya.. Mudah-mudahan ALLAH Subhanahu wa ta’ala berkenan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih berharga.”. katanya dengan lembut tapi penuh hormat.



Nada bicara wanita terhormat itu sangat menyentuh hati.



Orang itu terbelalak melihat benda yang kini di genggamnya.



Begitu indah, pasti mahal harganya.



Dengan suka cita dan wajah berseri, orang itu pun kembali menghadap Rasulullah.



Diperlihatkannya kepada beliau kalung emas pemberian Fatimah.



Ia pun menceritakan betapa Fatimah dengan ramah dan lembut tetapi penuh hormat memberinya seuntai kalung emas yang tak ternilai harganya.



Mendengar cerita orang tua itu, Rasulullah tak mampu menahan airmatanya tang meleleh satu demi satu sambil beliau berdoa,



“Semoga ALLAH membalas keikhlasannya,”



Diantara jama’ah yang ada pada saat itu terdapat salah satu sahabat Rasulullah yang cukup mampu, Abdurrahman bin Auf.



Melihat dan mendengar cerita kakek musafir itu, Abdurrohman pun berkata, “Ya Rasulullah.., bolehkah saya membeli kalung itu ?”



Sambil menyeka kedua belah pipinya yang basah oleh air mata, Rasulullah pun menjawab,



“Belilah, jika engkau bersedia.”



Abdurrohman pun kemudian mendekati Badui Arab yang menimang-nmang kalung itu.



“Pak, berapa kalung itu mau kamu jual ?” tanyanya kepada musafir itu.



Kakek itu menoleh kepada Rasulullah,



“Bolehkah saya jual ya Rasul ?”



“ Silahkan, kalung itu milikmu” sahut Rasulullah..



Orang itu lantas berkata kepada Abdurrahman bin Auf,



“Seharga beberapa potong roti dan daging yang bisa sekedar mengenyangkan perutku. Tetapi kalau bisa tambahkanlah dengan secarik kain penutup aurat agar saya bisa menghadap ALLAH dengan sopan dan bersih, serta beberapa keping dinar agar saya bisa pulang kampung,” Jawab si Badui.



“Baiklah, Kalung itu saya beli dengan 20 dinar dan 100 dirham.



Selain itu saya tambah dengan roti dan daging secukupnya, Saya juga akan memberi pakaian serta seekor unta agar engkau bisa pulang kembali ke keluargamu di dusun,” kata Abdurrahman lagi.



“Alangkah baik budimu. Saya terima tawaranmu,” ujar orang tua itu sembari melangkah menjabat tangan Abdurrahman.



Abdurrohman pun mengantar musafir itu mengambil semua yang di janjikan di rumahnya.



Kini, musafir tua yang dekil itu bersemangat dan berseri-seri .



Ia sudah kenyang, tubuhnya bersih.



Dengan pakaian yang rapi, ia mengendarai onta yang sehat.



“ Bagaimana keadaanmu sekarang, saudaraku ?” Tanya Rasulullah.



“Alhamdulillaah, Wahai kekasih ALLAH, Saya telah mendapatkan yang lebih daripada yang saya perlukan. Bahkan saya merasa telah menjadi orang kaya.”



Rasulullah menjawab, “Terima kasih kepada ALLAH dan Rasul NYA harus di awali dengan berterima kasih kepada yang bersangkutan. Balaslah kebaikan Fatimah.”





Kontan, orang tua itu pun mengangkat kedua tangannya ke atas, “Ya, ALLAH.. Aku tak mampu membalas kebaikan Fatimah dengan sepadan. Karena itu hamba memohon kepada-MU, berilah Fatimah balasan dari hadirat-MU, berupa sesuatu yang tidak terlintas di mata, tidak terbayang di telinga dan tidak terbesit di hati, yakni surga-MU, Jannatun Na’im.”



Rasulullah menyambut do’a itu dengan “aamiin” seraya tersenyum ceria.



Beberapa hari kemudian, budak Abdurrohman bin Auf bernama Sahm datang menghadap Rasulullah dengan membawa kalung yang di beli dari orang tua itu.



“Ya Rasulullah, “ ujar Sahm, “ Saya datang kemari di perintah Tuan Abdurrohman bin Auf untuk menyerahkan kalung ini untukmu, dan diri saya sebagai budak diserahkannya kepadamu”



Rasulullah tertawa, “ Kuterima pemberian itu. Nah, sekarang lanjutkanlah perjalananmu kerumah Fatimah, anakku.



Kalung ini tolong serahkan kepadanya, Juga dirimu kuberikan untuk Fatimah.”



Sahm lalu mendatangi Fatimah di rumahnya, dan menceritakan pesan Rasulullah untuknya.



Fatimah dengan lega menerima dan menyimpan kalung itu di tempat semula, lantas berkata kepada Sahm,



“Engkau sekarang telah menjadi hakku, Karena itu engkau ku bebaskan.



Sejak hari ini engkau menjadi orang yang merdeka.”



Sahm tertawa nyaring sampai Fatimah keheranan, “Mengapa engkau tertawa ?”



Bekas budak itu menjawab, “Saya gembira menyaksikan riwayat sedekah dari satu tangan ke tangan berikutnya.



Kalung ini tetap kembali kepadamu, wahai putri Rasulullah, namun karena keikhlasan , kalung ini telah membuat kaya orang miskin, telah menjamin surga untukmu, dan kini membebaskan aku menjadi orang yang merdeka”..







" Yuk bersedekah "

Senin, 08 November 2010

Kisah C.I.N.T.A♥◦°˚¨˚°*•‧::‧☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•

Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya

namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan,

mereka hidup berdampingan dengan baik

namun suatu ketika datang badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu

semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri,







CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan

smentara itu air smakin naik membasahi kakinya

tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu





'kekayaan!kekayaan! tolong aku!,' teriak CINTA'

Aduh! maaf, CINTA' kata kekayaan"

aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam

lagipula tak ada tempat lagi bagimu.





CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya

" kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA

namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA,

air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.







Tak Lama lewatlah kecantikan

" Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lg

" Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini

" sahut kecantikan.

CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak







Saat itulah lewat kesedihan

" Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta

" Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa.







Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara

"CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya

di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lgi.









Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya,

CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu

" Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu

"Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ?

Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran









SEBAB HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU.....!

kumpulan gambar akhwat 3






Rabu, 03 November 2010

Wahai para akhawat dengarlah....

Kelibat mataku memandang tajam

Lantas butiran airmata jatuh berguguran

Melihat nasib pendukung agama,

Yang lemas terus dibawa arus,

globalisasi dan “kemodenan”



Akhawatku Sayang,

Wajah yang dulunya bersih,

dicoret dengan warna-warni untaian dosa.

Bibir yang dulunya suci,

diwarnai pelbagai warna yang menggiurkan.

Hijabmu ibarat senjata yang ampuh,

turut disalahgunakan.



Akhawatku Sayang,

Tempat yang suci dijadikan medan pertandingan,

dengan pameran busana yang memukau,

gandingan fesyen dan warna yang garang,

takkan terlepas dari lirikan mata yang memandang.



Siapa yang lagi menarik?

Siapa yang lagi cantik?

Siapa yang lagi ramai peminat?

Luar sadar, niat mula berubah,

tanpamu mengizinkan.



Akhawatku Sayang,

Cantiknya wanita itu,

bukan kerana ramainya lelaki yang memujamu.



Cantiknya wanita itu,

bukan kerana cantik dan mahalnya pakaian yang menutup auratmu.



Cantiknya wanita itu,

bukan kerana manjanya nada suaramu.



Cantiknya wanita itu,

bukan kerana kelembutan yang bukan pada tempatmu.



Cantiknya wanita itu,

bukan kerana keberanian yang salah di sisi agamamu.



Namun Akhawatku Sayang,

Cantiknya wanita itu terletak

pada bibirmu yang selalu berzikir,

pada mukamu yang bersinar dengan cahaya wudhuk,

pada hatimu yang penuh rahmah dan taqwa,

pada pendirianmu yang tak goyah,

memperjuangkan agamamu,

yang semakin hari semakin penat,

kerana madrasah utama ummah,

hilang arah dan tujuan kehidupan.



Akhawatku Sayang,

Mengapa harus berbangga diri,

Tiada yang tinggal dalam jasadmu,

kecuali rohmu yang suci,

janganlah engkau kotorkan dengan hawa nafsu.

Yang menjadi pinjaman pasti akan dipulangkan,

kepada Pemiliknya kelak.



Akhawatku Sayang,

Sudah engkau menjadi bahaya fitnah,

yang sudah termaktub sejak beribu tahun dahulu.

Apakah engkau sanggup merealisasikan

sebuah fitnah,

yang mampu menggoncang keimanan

setiap yang bernama lelaki?



Akhawatku Sayang,

Bukan diskriminasi Tuhan,

yang menciptakanmu sedemikian,

kerana engkau ibarat mutiara yang bernilai.

Yang sewajarnya dijaga rapi setiap saat.



Selayaknya simpanlah kecantikanmu,

kepada yang layak engkau pamerkan.

Bahkan pahala yang bakal diterima,

jika diberi pada tempatnya dan tepat orangnya.


http://www.facebook.com/note.php?note_id=465194565816&id=213126265314&ref=mf

Jangan Tertipu Sanjungan Menipu

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..



============================



“Assalamualaykum ukhti,status Fb nya bagus,ana suka “



Semua di mulai dari sapaan itu,aku ingat betul. Jawaban-jawaban yang aku berikan ternyata menjadi angin di mulainya badai.



” Ukhti,nanti malem jangan lupakan tahajjud,ana yakin ukhti selalu menegakkan sholat malam,sesuai dengan apa yang ukhti selalu tulis di

status fb nya “



Aahh.. pesan dinding dari dia lagi,membuatku deg-degan,dan aku selalu merasakan getaran yang sama setiap aku melihat di akhir kalimt sebuah senyuman. Aku pun membalasnya dengan semangat,perhatiannya begitu menawan hatiku.



Sanjungan-sanjunganya,pujian-pujiannya terus mengalir dalam comment status fb ku dan pesan di dindingku. Sampai aku melihatnya,sebuah undangan yang tersebar di Foto Fb nya. Lantas di anggap apa aku ini?? Apa arti dari sanjungan itu?? Kenapa dia mengangkatku dengan pujianya hanya untuk menjatuhkanku??



===========================



Sahabat,kisah di atas mungkin cerminan dari sebuah fitrah wanita yang suka di sanjung dan laki-laki yng suka menyanjung,terlepas maksud apa dan kenapa laki-laki itu menyanjung.



Sadarkah kita,ketika Kaum Adam menyanjung wanita,akan membuatnya berharap bahkan sampai mencintai laki-laki yang suka memuji.



Ingatlah,ketika laki-laki memujimu bukan berarti mereka hanya memujimu seorang. Bisa jadi pujian itu mereka tujukan untuk wanita-wanita yang lain.



Yang mudah tersanjung pasti mudah tersandung. Berhati-hatilah dengan setiap pujian yang datangnya dari ketidak halalan,cermati dan sikapi sebijak mungkin. Eratkan dan dekatkan hatimu hanya pada AllOh Subhanahu Wa Ta’ala semata.



Seharusnya,ketika seorang muslimah di puji dan di sanjung oleh ikhwan yang bukan mahrom baginya,dia akan merasakan malu luar biasa.

Bukan malu pada sang pangeran yang menyanjung kita,tapi pada AllOh Azza Wa Jalla,karna sesungguhnya segala pujian pada kita datangnya dari ” Warna-Nya”.



Anggalah setiap pujian yang datang pada kita adalah cerminan dari cara mereka menyanjung AllOh. Kita lebih tau sesungguhnya siapa diri kita. Jangan samapai kita terlena karna pujian,sampai kita lalai dan lupa bahwa kita senantiasa di selubungi kelemahan,kekurangan,aib,dan sifat-sifat buruk,jadi kita tidak terperangkap pada jebakan yang bisa membuat kita hancur.



-**Ukhti..Ukhti..Ukhti..**-



Jangan lah kau lalai dengan sanjungan mereka,karna belum tentu sanjungan itu tertuju hanya untukmu seorang. Engkau lebih tau baik dan buruknya dirimu,pujian mereka hanya akan membuat teerlena. Apa engakau akan membiarkan syahwat yang di tunggangi syetan menang??

Lalu mengapa engkau menikmati sgala pujian dari mereka??Mereka tidak mengenalmu,kau simpan rapat-rapat keburukanmu. Ketika mereka tau sedikit aibmu,mereka lelah akanmu. Ternyata kau tak sesempurna bayangan mereka,apa kau mau di jatuhkan setelah kau di naikan ke langit??



Apa kau lupa,mereka hanya menduga-duga tentang dirimu,mereka tak tau tentangmu,mereka hanya menduga-duga kebaikanmu dengan pujian mreka, kenapa engkau begitu menyukainya??



-**Akhi..akhi..akhi..**-



Kenapa engkau begitu suka menyanjung mereka?? engkau sangat tau kelemahan mereka ada di pujian dan sanjungan mautmu yang telah di tunggangi syetan.



Apa engkau biarkan syetan tertawa di atas nafsu syahwatmu?? waspadailah kata-katamu,karna pujian darimu membuat mereka bak putri yang selalu dirindukan,tapi belum tentu kau halal kan mereka.



Harusnya engaku malu,engkau takut,kau tujukan pujianmu pada makhluk yang tak halal bagimu,apa kau pernah berfikir,kenapa kau tak memuji AllOh ?? Padahal AllOh lah yang membentuk mereka sebaik-baiknya manusia.



Sahabat,Sungguh Dia-lah yang mengantarkan pujian itu kepadamu,dan hanya Dia-lah yang patut kita puji…Yaa hanya Dia..Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.



Wallahu’alam bi Showwab.

===========================


http://www.facebook.com/note.php?note_id=463821730816&id=213126265314&ref=mf

Minggu, 24 Oktober 2010

Simpan Wajahmu ya akhi...

Bismillah..

Jika sebelumnya begitu banyak tulisan tentang bahayanya memajang foto asli bagi seorang wanita di jejaring sosial, maka coba untuk kita melihat pula dampak jika para lelaki pun memasang foto mereka disana.

Ada apa dengan wajah para ikhwan? Adakah yang salah ketika mereka menunjukkan siapa mereka sebenarnya? Sefatal apakah akibatnya?


Sekedar share, saya mungkin termasuk orang yang tidak terlalu suka jika ada ikhwan yang memasang foto full face mereka di jejaring sosial, entah itu YM, FB atau blog deh sekalian. Apalagi kalo ukuran fotonya lumayan besar (entah berapa R tuh), baik bagi mereka yang merasa ganteng atau sebaliknya. Saya cuma merasa aneh, terlebih ketika baru menerima permintaan teman dari ikhwan lalu ingin membaca profilnya, sangat mengganggu pandangan sekali (afwan…piss!!).

Mungkin…foto ikhwan tak sebegitu bahayanya dengan foto seorang akhwat, karena memang wanita itu jauh lebih mempunyai sifat magnetik daripada laki-laki. Wajah akhwat sekali dipandang akan menimbulkan dampak yang besar bagi hati yang tidak terjaga, juga akan menjadi objek yang pas untuk dijadikan sumber perbuatan amoral, seperti dijadikan objek pornografi dengan cara manipulasi teknologi.

Bila kita bicara dari segi hati, maka wajah akhwat maupun ikhwan mungkin akan memiliki porsi akibat yang kurang lebih sama. Apalagi jika bisa dikatakan mereka adalah yang dianugerahi wajah yang cantik dan rupawan (meski sejatinya semua manusia itu ga ada yang jelek). Jika wajah akhwat mampu membuat hati ikhwan yang tak terjaga atau tidak kuat memanajemen hati, maka seperti itu pula wajah ikhwan. Siapa yang bilang memasang foto ikhwan itu akan aman-aman saja? Bagi akhwat yang hatinya tak terjaga bisa jadi wajah ikhwan akan membuat hatinya selalu berdesir dan membuatnya selalu membayangkan si ikhwan. Akibatnya, si akhwat akan rajin sekali berkunjung ke akun si ikhwan, entah ngasih komentar atau sekedar jempol. Ujung-ujungnya bermasalah sama hati juga kan? So..bisa disimpulkan bahwa wajah ikhwan di akun jejaring pun sangat berbahaya kawan!

Menjaga pandangan sudah diwajibkan Allah bagi laki-laki dan perempuan, jika ikhwan meminta dengan sangat agar akhwat tak memasang wajah aslinya di jejaring sosial, demi menjaga pandangan mereka, maka demikian pula saya rasa bagi para akhwat. Akhwat pun meminta agar ikhwan juga tak memasang wajah mereka yang baby face, innocent, atau apapun di FB, kecuali dengan fose yang memang tidak terlalu memperlihatkan wajah alias tidak full face. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan dalam hal ghadul bashar bukan? Kita bisa tetap saling berbagi kebaikan, saling mengingatkan tetapi harus tetap dalam koridor kesyar’ian, plus tanpa “mengganggu” pandangan kita.

Maka ya akhi, simpanlah wajahmu agar kelak hanya bidadarimu yang puas menikmati pandangannya atasmu. Seperti halnya itu yang kalian katakan kepada para akhwat agar menyimpan wajahnya hanya untuk yang berhak memandangnya. Kita memang harus saling mengenal dengan baik, faktor wajah bukanlah menjadi faktor utama dalam menentukan ukhuwah. Jika memang ada kebaikan disana maka ambillah, tetapi jika ada keburukan dari orang tersebut maka jauhilah. Tidak memasang foto asli bukan berarti pengecut atau tidak PeDe, cukuplah berikan apa yang bisa kita berikan untuk orang lain, mau mereka menerima atau tidak, its no problem!

Wallahualam bish shawab


http://penulishati.multiply.com/journal/item/252/Simpan_Wajahmu_ya_akhi

Minggu, 19 September 2010

Menjaga hati Dengan MengingatNYA

Hati adalah Fondasi untuk menjaga benteng keimanan kita agar senantiasa kokoh, berdiri tegak menghadapai segala ujian, melawan segala macam godaan dunia dan Setan yang Dilaknat. Oleh karena itulah mengapa Keadaan hati seorang mukmin sangat penting untuk diperhatikan, karena Kondisi hati yang berubah-ubah akan menjadikan keimanan menjadi turun naik, dalam hal ini rasulullah SAW bersabda, “Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik. Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yang diombang-ambingkan oleh angin.” (HR. Ahmad)

Keadaan Fisik atau jasmanai Kita penting untuk diperhatikan juga, namun tidak lantas kita melupakan kondisi hati, memperbaiki dan menjaganya juga, karena kondisi hati inilah yang jauh lebih penting. mengapa ? karena hati kita-lah yang senantiasa dilihat oleh Allah, “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak memperhatikan bentuk-bentuk luar kamu. Yang Allah perhatikan adalah hati kamu.” (hadits)

Oleh karena itu, menjaga dan menata hati, hendaklah menjadi prioritas penting dalam hidup ini, karena jika Hati itu ibarat sebuah besi, dia akan berkarat apabila lama tak diasah atau atau dibiarkan saja. Hati ibarat tumbuhan yang senantiasa harus selalu dirawat dan disirami agar tetap tumbuh, dan jika dibiarkan ia akan layu dan mati. Sedangkan manusia yang diberikan Hati OlehNYA akan terus dikelilingi oleh musuh dalam melakukan perjalanan sementaranya didunia. Nafsu amarah yang selalu membawa kepada kehancuran, begitu juga dengan nafsu syahwat dan syetan selalu mengiringinya dan selalu siap sedia menggodanya disetiap kesempatan. Untuk Itulah manusia yang ingin tetap hati nya terjaga, senantiasa Berdzikir (mengingat Allah) untuk membentengi hatinya tersebut.

Mengapa berdzikir? Dzikrullah atau memperbanyak mengingat Allah, adalah ibadah agung yang bisa dilakukan dimanapun, dalam keadaan apapun. Karena, kadangkala kegelisahan masih juga dirasakan, walaupun kita setelah sholat, tadarus, atau sholat malam, walaupun juga setelah itu kita berdzikir. sebetulnya dzikir, mengingat Allah itu tidak hanya terbatas dilakukan sehabis sholat sebagaimana yang biasa umumnya dilakukan. Kemudian selepas sholat kita lupa dengan Allah yang maha perkasa dalam membolak-balikkan hati. Lupa dengan perintahnya kemudian terjerumus kedalam lembah larangannya. ibadah wajib seperti sholat dan puasa, ada tempat dan waktu larangan-laranagn tertentu, sedangkan berdzikir tidak dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu. Dzikir senantiasa mengingat Allah dalam situasi apapun. Susah dan senang selalu menyertakan Allah di dalamnya, dan tentunya berdzikir dengan menyertakan hati kita, bukan hanya di lisan.

Sesungguhnya kita termasuk yang beruntung ketika menjaga hati kita dari “kematian hati”, “Dan banyak-banyaklah mengingat Allah supaya kamu memperoleh keberuntungan.” (Al Anfaal:45). Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Dan laki-laki dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab:35).
Dzikir adalah kehidupan bagi hati dan kelapangan dada. Dengan mengingatNYA, cukuplah Allah sebagai tempat kita mengadu dikala Sulit dan tempat berbagi saat kita Senang. Seberat apapun beban yang dipikul akan terasa ringan jika senantiasa mengingat Allah. Karena harus diyakini bahwa Allah SWT tidaklah memberikan cobaan yang berada diluar kemampuan hambanya. Dengan membiasakan hati berzikir kepada Allah akan membuat hati ini merasa aman dari segala bentuk kegelisahan dan kejahatan makhlukNya, dan tentu saja menjadikan hati kita sebagai raja yang mengendalikan akal pikiran kita, agar mampu berpikir dan bertindak dengan menyertakan hati. dalam keadaan, duduk, berdiri atau berbaring sekalipun, Mengingat Allah tetap bisa dilakukan, “Bila seorang Mukmin “pergi” ke Pembaringan dengan MENGINGAT ALLAH, sungguh…Tempat Tidurnya menjadi “Masjid Allah“. (Hasan Bashri)

Jika kita terus mengingatNya maka hati kita akan diliputi oleh perasaan tenang karena segala yang terjadi merupakan Kehendak Allah SWT atas hambanya sedangkan kewajiban kita hanyalah menjalani segala kehendak yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Ingatlah selalu akan firman Allah yang artinya, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.(Ar Ra’du:28)

Mudah-mudahan dengan catatan ini, akan selalu mengingatkan saya untuk selalu menjaga hati, dikala keimanan turun naik, disaat berupaya untuk tetap mampu istiqomah, karena banyak sekali ditemukan catatan tentang hati, tapi sebanyak apapun teori yang diperoleh, tanpa ada langkah konkret dan perbuatan nyata memperbanyak mengingat Allah, maka Ilmu tersebut hanya akan kita pikul tanpa membawa manfaat bagi diri…



Diantara tanda-tanda orang yang hatinya telah mati adalah tidak adanya rasa sedih disaat mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.



Tetaplah selalu mengingat Allah di waktu lapang ataupun sempit... agar Allah tidak meninggalkan kita....

sumber : http://asmhatirthaalyah.cybermq.com/post/detail/13144/menjaga-hati-dengan-mengingatnya

Senin, 06 September 2010

Nasihat Rasulullah SAW kpd Fatimah Az-Zahra r.a

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anakndanya Fatimah az-zahra rha. Didapatinya anakndanya sedang menggiling syair (sejenis bijirin) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis.



Rasulullah SAW bertanya pada anakndanya, "Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fatimah? semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fatimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtangga lah yang menyebabkan anaknda menangis".



Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anakndanya. Fatimah rha melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'Ali (suaminya) mencarikan anaknda seorang jariah untuk menolong anaknda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah?".



Mendengar perkataan anakndanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim".



Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anakndanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.



Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah, Tuhan yang telah menjadikan engkau dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah engkau menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya)



"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".



Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah az-zahra di dalam syurga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia.



Rasulullah SAW bersabda kepada anakndanya, "Jika Allah SWT menghendaki wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat.



Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.



Ya Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.



Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.



Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.



Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?.



Ya Fatimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil.



Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga, dan Allah SWT akan mengkurniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.



Ya Fatimah, perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya satu persalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikurniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah.



Ya Fatimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat.



Ya Fatimah, perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menghias rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit(malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".



Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya sertakukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai syurga dan Allah SWT akan meringankan sakratulmautnya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Sirat". 



wallahu'alam..



http://www.cerpen.web.id/articles/14/1/Nasehat-Rasulullah-kepada-Fatimah/Page1.html

Senin, 23 Agustus 2010

Qobla naum (Sebelum Tidur...)

Rasulullah s.a.w. bersabda:
Wahai Ali ! Janganlah engkau tidur sebelum melakukan lima perkara yaitu :
- Membaca alquran seluruhnya ;
- Bersedekah sebanyak empat ribu Dirham
- Mengunjungi Ka'bah
- Mempertahankan tempatmu di sorga
- Menyelesaikan permusuhan

Ali pun berkata : Bagaimana saya melakukan itu semua ya Rasulullah ?

Rasulullah s.a.w. bersabda : Tidakkah engkau tahu bahwa:

- Kalau engkau membaca ' Qul' huwallahu ahad ' sebanyak tiga kali berarti engkau telah membaca seluruh alquran.

- Kalau engkau membaca ' Alfatihah ' sebanyak empat kali berarti engkau telah bersedekah sebanyak empat ribu Dirham.

- Kalau engkau membaca " La ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa ˜alaa kulli syaiin qodiir " sebanyak sepuluh kali berarti engkau telah mengunjungi Kabah.

- Kalau engkau membaca ' La haula wa laa quwwata illaa billaahil aliyyil adhiim ' sebanyak sepuluh kali berarti engkau telah mempertahankan tempatmu di sorga.

Kalau engkau membaca astaghfirullah al'azhiim alladzii laa ilaaha illa huwa alhayyul qoyyuum wa atuubu ilaiha ' sebanyak sepuluh kali berarti engkau telah menyelesaikan permusuhan

Senin, 26 Juli 2010

Allahummarhamna bil Qur'an...

Sedari kecil, sejak kita mulai membaca Al Qur’an, setiap kali kita khatam, pasti kita akan membaca lembaran terakhir yang berjudul Do’a Khatmil Qur’an. Sudah sejak lama saya mencari-cari artinya, karena di Al Qur’an versi Penerbit Diponegoro saya yg hilang tidak dicantumkan artinya. Akhirnya, saya baru tahu artinya setelah membeli Al Qur’an versi Syamiil (yg sejak lama saya tahan2 untuk membelinya.. eh, ini bukan dalam rangka promosi lho ^^v). Parah sekali ya,, saya. Astaghfirullahhaladzim… T___T

Ternyata artinya indah sekali. Tidak hanya bisa dibaca ketika khatam, tapi di akhir sholat, di saat hujan, di hari jum’at, di sepertiga malam,, pokoknya di waktu kapanpun, terutama di saat-saat ijabahnya doa, kita bisa membaca doa-doa ini. Berikut saya sharing artinya saja ya, semoga bermanfaat.

1. Ya Allah, karunikanlah kasih sayang-Mu dengan Al Qur’an. Jadikan Al Qur’an sebagai imam, cahaya, hidayah, dan sumber rahmat (bagi hamba).

2. Ya Allah, ingatkan bila ada ayat yang hamba lupa mengingatnya. Ajarkan bila ada ayat yang hamba bodoh memahaminya. Karuniakan pada hamba kenikmatan membacanya, sepanjang waktu, baik tengah malam atau tengah hari. Jadikan Al Qur’an bagi hamba sebagai hujjah, ya Rabbal ‘Alamin.

3. Ya Allah, karunikan hamba kebaikan dalam beragama, yang merupakan kunci kehormatan bagi hamba. Karuniakan hamba kebaikan di dunia, yang merupakan tempat hamba menjalani hidup. Karuniakan hamba kebaikan di akhirat, yang merupakan tempat hamba kembali. Jadikan kehidupan hamba senantiasa lebih baik. Jadikan kematian sebagai kebebasan hamba dari segala keburukan.

4. Ya Allah, jadikan umur terbaik hamba di penghujungnya, jadikan amal terbaik hamba di penutupnya, jadikan hari-hari terbaik hamba saat bertemu dengan-Mu.

5. Ya Allah, hamba memohon kepadamu kehidupan yang jembar, kematian yang normal, dan tempat kembali yang tidak menyedihkan dan terhindar dari prahara.

6. Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu permintaan terbaik, doa terbaik, kesuksesan terbaik, ilmu terbaik, amal terbaik, pahala terbaik, kehidupan terbaik, kematian terbaik. Kuatkanlah hamba, beratkanlah timbangan kebajikan hamba, realisasikan keimanan hamba, tinggikan derajat hamba, terima shalat hamba, ampuni dosa-dosa hamba, dan hamba memohon surga tertinggi.

Beberapa poin yang saya garis bawahi, penjelasannya kurang lebih:
1. Al Qur’an sejatinya adalah:
imam (pemimpin): yg harus kita taati (perintah Allah di dalamnya)
cahaya: ibarat penerang ketika berjalan di tengah malam, agar kita mantap melangkah karena jelas tujuan kita ke arah mana
hidayah: dorongan yg menggerakkan kita untuk melaksanakan kebenaran yg kita yakini
sumber rahmat: sumber kasih sayang Allah
Dengan doa ini, kita memohon pada Allah agar memampukan kita menjadikan Al Qur’an lebih dari sekedar rutinitas membaca. Al Qur’an adalah: yang kita taati, penerang jalan hidup, penggerak hati utk beramal, dan sumber rahmat Allah SWT.

2. ‘Ya Allah, karuniakan kenikmatan membaca…’ – doa ini adalah permohonan agar lidah yg kaku dan malas bisa lebih lentur dan semangat ketika membaca Al Qur’an. Tak hanya lisan yg berucap, tapi hati juga merasakan. Bahagia.. sedih.. takut.. harap.. rindu…. Bahkan, meskipun banyak yang tidak tahu artinya. Semoga Allah pun akhirnya memampukan kita memahami bahasa Al Qur’an (bahasa Arab), aamiin.

3. ‘Kebaikan beragama’. Menurut Ustadz Faudzil Adzim, dalam buku Kupinang Engkau dengan Hamdalah, ‘keagamaan seseorang dapat dilihat dari amal perbuatannya, akhlaq, penjagaan terhadap hak-hak orang (lain), dan sikap menghindarkan orang lain dari kezhaliman dirinya’.

4. ‘Realisasikan iman hamba’. Iman adalah sesuatu yg diyakini dalam hati, dibenarkan oleh lisan, dan dibuktikan (direalisasikan) dengan amal perbuatan.
Menjadi mukmin tidak hanya dibuktikan dengan status ‘Islam’ yang tertulis di KTP, SIM, bahkan paspor kita. Tidak hanya ketika di masjid ketika masih mengenakan peci atau mukena. Tidak hanya saat Idul Fitri ketika kita sholat bersama di lapangan kemudian saling bermaaf-maafan. Tidak hanya ketika mengucapkan janji agung pengikat dua jiwa, ‘ijab qabul’ – akad nikah. Dengan doa ini, di keseluruhan hidup kita, kita berharap semoga kita dapat menjadi muslim yang lurus imannya, benar amal ibadahnya, baik akhlaqnya, dan pada akhirnya menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Aamiin.

Wallahua’lam bishshowab – yang masih sangat kurang ilmu dan amalnya

Minggu, 11 Juli 2010

Biasakan Anak Membaca al-Quran

Abu dan Ummu, sebagaimana kita ketahui al Quran adalah kitab suci kita. Ia adalah kalamullah, yang diturunkan kepada nabi akhir zaman, Muhammad – shollallohu ‘alaihi wa sallam -, lewat malaikat Jibril – ‘alaihis salam -. Ia diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu dan menjadi petunjuk bagi manusia, agar kita dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, Rasulullah - shollallohu ‘alaihi wa sallam – menganjurkan dan memerintahkan kita untuk selalu membaca dan mentadaburi al Quran serta mengenalkan dan mengajarkannya kepada anak kita, serta menganjurkan kepada mereka untuk selalu membacanya.

Sebab, membaca al Quran di sisi Allah ta’ala dihitung sebagai ibadah, yang tentunya jika kita ikhlas dalam membacanya, akan mendapat pahala dan menambah pundi-pundi amal kita. Sungguh, karunia yang besar dan luas dari Allah ta’ala kepada kaum muslimin, yang mana hanya sekadar membaca, yaitu membaca al Quran dijadikan sebagai bentuk ibadah kepada Allah ta’ala.

Perintahkan anak-anak membaca al Quran
Abu dan Ummu, tanamkan pada diri anak kita untuk mencintai al Quran sebelum kitab-kitab yang lain, karena ia adalah kitab suci kita dan petunjuk di dunia agar kita dapat mencapai kebahagiaan. Adapun caranya, dengan mengenalkan al Quran pada mereka sejak usia dini. Ajarkan cara membacanya dengan betul, sebelum mengenal pelajaran yang lain.
Dan hendaknya, pengajaran ini dijadikan yang awal dan utama sehingga menjadi kebiasaan bagi mereka. Karena kecintaan itu akan timbul dengan kebiasaan. Bahkan, Rasulullah - shollallohu ‘alaihi wa sallam - memberikan penghargaan kepada orang yang belajar dan mengajarkan al Quran dengan sabdanya,
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al Quran dan mengajarkannya” (Riwayat Muslim)
Setelah itu perintahkan dan tanamkan pada anak kita untuk selalu membaca al Quran dan jangan sampai meninggalkan untuk membacanya. Hal ini akan terwujud jika kita sebagai orang tua menjadi contoh yang baik dan pelopor dalam hal ini. Bagaimana mungkin kita menginginkan anak kita rajin membaca al Quran sedang kita justru malah tidak sering membacanya atau justru sibuk dengan urusan-urusan yang lain.(majalahsakinah.com)

Rabu, 07 Juli 2010

Surat Terbuka Mujahidah Palestina untuk Akhwat di Indonesia

(Dititipkan Melalui Relawan KOMAT Palestina-Wahdah Islamiyah, al-Ustadz Muhammad Ikhwan Abdul Jalil, Lc)

Bismillahirrahmanirrahim
Saudari-saudariku para muslimah di Indonesia…
Aku sampaikan salam penghormatanku untuk kalian, salam penghormatan Islam yang agung:

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Amma ba’du…
Kami adalah saudari-saudari muslimah kalian di Palestina. Kami tumbuh di medan ribath dan jihad. Dan kami selalu berusaha untuk berpegang teguh pada agama kami yang agung, serta mendidik anak-anak kami untuk itu. Karena berpegang teguh pada agama Islam adalah (satu-satunya) tali keselamatan, berdasarkan Firman Allah Ta’ala dalam Surah Ali Imran:

“Dan barang siapa yang menginginkan selain Islam sebagai agama, maka itu tidak akan diterima darinya, dan kelak di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.”

Karena itu, kami selalu berusaha untuk komitmen dengan al-Qur’an dan keislaman kami. Dan seperti itu pula komitmen pemerintahan Islam kami untuk menumbuhkan sebuah generasi yang selalu menjaga al-Qur’an, serta melahirkan ribuan penghafal Kitabullah di setiap tahunnya.

..Dari bumi Palestina,medan ribath ini, kami mengirimkan surat persaudaraan dari lubuk hati yang dipenuhi cinta kepada saudari-saudari kami di Indonesia. Melalui surat ini, kami haturkan rasa terima kasih kepada semuanya atas sikap dan dukungan mereka untuk anak-anak bangsa Palestina kami..

Melalui surat ini juga, kami mendorong mereka untuk selalu mentarbiyah (membina) anak-anak mereka dengan tarbiyah Islamiyah dan komitmen dengan Syariat Allah; karena dalam itu semua terdapat pembinaan terhadap ruh dan jiwa, serta keteladanan terhadap akhlak Rasul kita yang mulia Shallallahu ‘ALaihi wa Sallam dan para sahabatnya yang mulia. Perhatikanlah sahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika mengatakan:

“Janganlah seorang dari kalian meminta dari dirinya selain al-Qur’an. Sebab jika ia mencintai al-Qur’an dan mengaguminya, niscaya ia akan mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun jika membenci al-Qur’an, maka ia akan membenci Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Karena itu, siapakah di antara kita yang dapat menerima dirinya atau anak-anaknya menjadi orang yang benci kepada Allah dan Rasul-Nya yang kelak akan memberi syafaat kepada kita di hari kiamat?

Itulah sebabnya, saya membisikkan ke telinga saudara-saudara kami tercinta, kaum muslimin di manapun berada: “Kalian harus terus mempelajari dan menghafalkan al-Qur’an, serta berpegang teguh dengan ajaran-ajaran Islam. Sebab sesungguhnya siapapun yang menginginkan kemuliaan dengan Islam, niscaya Allah akan memuliakannya. Namun siapa yang mencari kemuliaan dengan selain Islam, niscaya Allah akan menghinakannya.”

Semoga Allah selalu memberikan taufiq-Nya untuk kalian untuk mengikuti apa saja yang dicintai dan diridhai-Nya.

Saudari-saudarimu, para muslimah yang sedang berjihad di bumi Palestina
Gaza, 29/6/2010.

http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2010/07/06/7806/surat-terbuka-mujahidah-palestina-untuk-akhwat-di-indonesia/

Kamis, 01 Juli 2010

Aku malu pada Rabbku.....

Bismillahirrahmanirrahim…

Setiap hari kulewati seperti biasanya. Tanpa pernah merasa kekurangan. Kekurangan hal yang sebenarnya kubutuhkan. Tanpa pernah merasa bahwa aku membutuhkan sesuatu. Sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan. Perubahan hebat dalam diriku. Aku tak pernah sadar bahwa selama ini aku terlalu terlena dalam buaian kebiasaan, kebiasaan yang sebenarnya banyak menjerumuskan. Bermalas-malasan, tidak pernah merasa kekosongan, tidak mempunyai perencanaan, dan semua kebiasaan yang tak pernah ada perubahan.

Saat aku terbangun di pagi hari karena lantunan adzan Shubuh, seringkalinya diriku menanti-nanti panggilan cinta-Nya padaku. Tak jarang aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya yang hanya sebentar itu. Hingga ku lakukan dua raka’at yang berharga untuk memulai hariku itu bersamaan dengan munculnya sinar sang surya dari arah timur. Aku tak pernah sadar bahwa bagaimana aku akan menjalani hari penuh berkah bila aku telah mengawalinya dengan sebuah dosa besar.

Saat sepertiga malam yang seharusnya menjadi amalan sunnah yang sering kulakukan, tak jarang aku malah asyik merajut mimpi-mimpi. Padahal Dia dengan setianya menantiku untuk mendengarkan segala peluh dan pintaku. Aku tak pernah sadar bahwa sebaik-baik waktuku untuk memunajatkan doa pada-Nya adalah saat sepertiga malam itu. Waktu yang hanya ada aku dan Dia saja.

Saat aku akan memulai aktivitasku di pagi hari, tak jarang aku meninggalkan raga ini bergerak sebelum menghirup sarapan jiwa dari nikmatnya sholat Dhuha. Sarapan pagi bagi jasad ini lebih aku pentingkan dengan alasan perlunya kalori yang cukup banyak untuk menjalani aktivitasku yang memang cukup padat itu. Aku tak pernah sadar bahwa ternyata jiwaku membutuhkan santapan rohani berkalori tinggi untuk metabolisme pemikiran dan perasaanku.
Sebelum aku pergi untuk beraktivitas, seringkali aku tak sempat meluangkan waktu membaca Al-matsurat pagi yang hanya sebentar itu. Update status dan melihat notification di facebook lebih aku pentingkan daripada hal itu. Padahal waktu yang kubuang tidaklah sedikit untuk melakukannya, bahkan hampir di setiap waktu luangku. Aku tak pernah sadar bahwa doa yang dianjurkan Rasulullah itu merupakan pelindung bagiku menjalani hari-hari yang mungkin akan terasa berat untukku.

Ketika mentari menunjukkan keangkuhannya dengan berada di puncak kepala, tak jarang aku mengakhirkan waktu panggilan Dzuhur. Dengan alasan menyelesaikan pekerjaan yang tanggung tinggal sedikit lagi itu, aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya lagi. Jangankan untuk sunnah qobla dan ba’da dzuhur, berdoa pun begitu seperlunya saja kulakukan, karena ternyata sebentar lagi adzan Ashar berkumandang. Aku tak pernah sadar bahwa Dia telah mem-plot waktu untuk bercinta dengan-Nya dengan begitu baiknya.

Saat adzan Maghrib berkumandang tak jarang juga aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya untuk menutup hari itu. Sering kali aku bergegas melakukannya dengan secepat kilat karena perutku yang keroncongan lebih penting bagiku. Aku tak pernah sadar bahwa di antara waktu Maghrib dan Isya yang begitu singkat itu sebaiknya aku menikmati lantunan dzikir dan tilawahku, yang sangat jarang kulakukan itu.

Ketika adzan Isya berkumandang, sering kali aku merasa tanggung untuk meninggalkan tontonan televisi dan canda tawa bersama teman-teman. Bahkan pada saat-saat itu sebenarnya bisa aku pergunakan untuk mendengar radio Islami, membaca buku Islami, atau bahkan menulis tulisan hikmah yang bermanfaat bagi saudara muslimku. Aku tak pernah sadar bahwa begitu banyak waktu yang telah kusia-siakan selama ini, hingga selalu saja mengharapkan manfaat adanya orang lain untuk diriku, tanpa pernah mengevaluasi apa manfaat diriku untuk orang lain.

Waktu tidur pun telah tiba. Rasa ngantuk yang menjalari mataku berbaur dengan otakku yang mulai kelelahan karena beraktivitas seharian. Aku langsung merebahkan tubuhku ke tempat tidur. Aku biarkan tubuhku terlelap tanpa disucikan terlebih dahulu dengan air wudhu. Jangankan untuk itu, tak jarang aku lupa membaca doa sebelum tidur, apalagi kalau harus membaca beberapa surat-surat pendek Al-Qur’an terlebih dahulu. Aku tak pernah sadar bahwa tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat bangun kembali esok hari.

Setelah itu terjadi, barulah aku sadar bahwa waktuku ternyata tidaklah banyak. Malaikat izrail tengah bersiap kapan saja dan dimana saja untuk mengambil nyawaku, bila waktuku telah tiba. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa aku telah banyak menabung dosa untuk akhiratku. Aku tak mau saat itu aku mendengar bahwa aku telah terlambat untuk menebus semua dosa-dosaku. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa amalanku tidaklah cukup untuk membuatku berbangga menghadap Rabb-ku.

Rabb…
Aku sering tak tahu diri
Aku sering tak tahu malu
Aku malu pada-Mu

Rabb…
Aku sering keliru
Aku sering terlupa
Aku melupakan-Mu

Rabb…
Hidayah-Mu adalah penerangku
Mahabbah-Mu adalah kesetiaanku
Izzah-Mu adalah kekuatanku

Rabb…
Jangan pernah berpaling dariku

Senin, 28 Juni 2010