Hibis - Pembalut herbal ( Hub : 082136933808 ) FREE ONGKIR

HIBIS Bio Sanitary Napkins
Pembalut wanita yang diproduksi dengan memakai teknologi tinggi, yaitu “Bio Teknologi” bahan baku kapas, berkualitas tinggi, dan tidak mudah tembus, mengandung berbagai jenis herbal alami di dalamnya yang mempunyai khasiat tinggi.
Hibis Bio Sanitary Napkins "PEMBALUT HERBAL" ( UNTUK ORDER SILAHKAN LANGSUNG HUB / SMS / WA/ LINE : 08970009855 ATAU BB : 73ED357D ) makasiiih... :)

Sabtu, 26 September 2009

BIDADARI DAN PENGHUNI SYURGA

wahai kakakQ...
"mengapa sungguh lemah kaum hawa itu? yg asyik berteman dengan tangis dan sendu saja.."

wahai adikQ...
bukan wanita itu lemah karena tangis dan sendunya... tapi disitulah wahai adikQ...
kekuatan bisa meleburkan ego seorang lelaki...
menjadi izzah yg paling kuat... bahkan lebih kuat dari egonya seorang lelaki...
karena sendu rayunya...Musa a.s dapat terselamatkan dari kekejaman Fir'aun...

duhai adikQ... lembutnya wanita itu bukannya lemah... tetapi sebagai senjata...

namun wahai kakakQ...
wanita itu fitnah dunia...

pernahkah adikQ dengar....
pesan Ilahi pada hamba_NYA...

"wahai lelaki yang beriman... tundukkanlah pandanganmu dan tutuplah auratmu"

coba adik lihat...
pada siapa terlebih dahulu Allah mendahulukan pesan_NYA...
pada hamba yang bergelar ar-rijal...

karena andai si lelaki menjaga pandangannya,,, maka tidak mungkin terlihat akan wanita yang menjadi fitnah pada dirinya..

dan tidaklah Allah lupa akan pesan_NYA kepada wanita agar memelihara auratnya karena disitulah kehormatanya...

bukan fitnah semata.. jikalau ar-rijal dan an-nisa sama-sama mematuhi perintah Allah tersebut...

"sungguh wanita yang beriman dan sholehah itu lebih baik dari ribuan lelaki yang sholeh..."

tapi kakakQ...
kenapa wanita itu jadi peragaan?... tidakkah mereka merasa malu.?..

wahai adikQ sayang...
Al-haya' (sifat malu)... ada dalam diri setiap manusia... wujudnya seiring dengan nafas insani... dan al-haya' itulah pakaian iman...
pada diri wanita itu indah al-haya' adalah sebagai pembenteng diri...
namun...bila al-haya' itu lebur.... imannya runtuh...

namun adikQ...wanita sholehah itu pasti melindungi diri mereka dari perbuatan keji itu..
1001 keindahan penciptaan wanita... pandai-pandailah dirimu menilai... antara permata dan debu-debu kilauan pasir...

wahai adikQ..
janganlah adik merasa resah... tatkala tidak ada lelaki yang hadir memetikmu....
jgn sekali-kali engkau merendahkan dirimu... menggugurkan diri.. menyembah tanah...
sedangkan Allah telah menjadikan begitu tinggi martabatmu...

MENCARI AKHWAT YANG HILANG

Duhai akhwat idaman, dimanakah kau kini berada? Aneh, mengapa kini aku terlalu sering menemukanmu dimana-mana, apakah kau tak lagi menjadi idaman para pengidam kesucian, tak lagi special, bak bidadari syurga yang hadir di bumi, tak pernah tersentuh jin dan manusia.
Tak kubayang, akhwatku hilang, tak lekang, dimakan jaman yang garang. Dulu kau tak terlihat, tapi aku tak perlu mencari-cari dirimu. Karena aku yakin kau ada, seperti keyakinanku beriman kepada yang ghoib. Semakin ghoib, semakin indah, semakin beriman. Wuih. Subahanallah.
Tapi kini kau tak lagi ghoib, kau begitu menyebar, kau begitu visual, kau begitu obral, sehingga justru aku kehilanganmu di antara kerumunanmu. Terlihat tapi tak terlihat, tak terlihat justru terlihat.
Duhai akhwatku, yang cantik menawan iman. Ketahuilah bahwa semakin ghoib dirimu maka semakin besar energi dirimu, sehingga semakin besar kualitas keakhwatanmu, maka semakin aku merindukanmu. Kami menyayangimu. Sayang sekali jika kau tak menyayangi dirimu sendiri lagi; dalam kekhawatiranmu yang berlebihan pada Tuhan.
Ku tahu kau berhijab dalam hizibmu. Tapi mengapa harus kau lupakan inti perjuanganmu, apakah karena hizibmu tidak lagi tegas padamu. Apakah identitasmu harus bergantung pada identitas hizibmu yang mulai teragu?
Ku yakin, kau tahu bahwa kau bagai perhiasan di mata ikhwan atau kawan. Dan karakter dari perhiasan adalah butuhnya sebuah atau banyak perhatian. Yang memperhatikan nikmat, yang diperhatikan bahagia. Dan biasanya perhiasan eksklusif berkarakter : diam, tersembunyi, dijaga ketat, personal & privacy, dan hanya orang-orang yang sudah menunaikan akad "jual beli" yang
boleh memakainya. Kecuali perhiasan murahan, tak perlu akad spesial pun sudah bisa dipakai siapapun .... lalu menjadi manusia terbuang...na'udzubillahi min dzalik.
Duhai akhwat budiman kekasih ikhwan beriman, perhatikanlah bahwa kau adalah perhiasan terindah. Bisakah kau bayangkan, bahwa perhiasan itu "diam"nya saja sudah indah dan menggoda. Maka apa yang terjadi jika engkau pun bergerak - kesana kemari- sehingga mata ikhwan memandangmu, sengaja tidak sengaja, sebab syaitan itu cerdas dan waras. Sedangkan ikhwan itu cerdas tapi terbatas. Karena ikhwan itu terbatas, maka kau harus membatasi diri dari pandangannya, agar syaitan usahanya pun terbatas menggoda manusia beriman, akhwat dan ikhwan.
Kuharap kau lebih banyak diam yang penuh gerakan, daripada gerakan yang membuat ikhwan terdiam. Pahamkah maksudku? Kau begitu indah untuk tidak diperhatikan, perhiasan itu begitu banyak yang memperhatikan, kadang saling bersaing antara satu perhaiasan dengan perhiasan lainnya, bersaing untuk diperhatikan... tentu saja karena adanya perhatian. Perhatian hadir karena adanya sumber perhatian dan adanya yang memperhatikan.
Fokus dakwah pun kadang berubah, bahasan bab menikah dan poligami lebih menjadi
perhatian daripada bagaimana cara memperjuangkan dakwah ini, dan mempertanggungjawab kannya di hadapan Allah, Ilahi Robbi?
Duhai akhwat, kau bukan syahwat; ku tak menyalahkanmu, tapi marilah mulai hari ini
sama-sama kita mengambil porsi yang tidak melampaui suci. Sebab akhwat itu wanita, dan wanita itu makhluk indah sejati yang penuh perasaan, maka perlu diberikan banyak batasan.
Agar perasaannya tidak meluap dan tumpah di sembarang nyawa. Jika satu atau dua batasan sudah mulai dianggap tak membatasi, maka berkhawatir dirilah jika engkau kesulitan mengontrol perasaanmu yang agung itu....
Wahai akhwat sejati, bukanlah karena cantikmu engkau diperhatikan, tapi karena
diperhatikanlah engkau menjadi cantik. Berterimakasihlah kepada orang-orang yang
memperhatikanmu, dan bersyukurlah kepada Allah agar DIA tetap memperhatikanmu. Kalau Allah yang memperhatikanmu, maka para ikhwan beriman pun insya Allah tak sungkan tuk memperhatikanmu. Tapi kalau perhatian manusia yang engkau kejar, maka kemanakah kau tempatkan perhatian Tuhanmu, dari hatimu yang agung, wahai calon ibu, wanita yang paling perhatian....dan butuh perhatian. Harus diperhatikan.

"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap". { Q.S. Al-Insyiroh (94) : 8}

Rabu, 23 September 2009